
Pernahkah kamu merasa kecewa dengan sesuatu yang sangat buruk, hingga rasanya tidak mungkin untuk melupakannya? Tidak peduli seberapa keras kita berusaha menghindari, kekecewaan adalah bagian dari kehidupan. Meskipun merasakan kekecewaan adalah hal biasa, belajar untuk menerima dan mencoba mengatasinya sangatlah penting. Karena jika kita terus mengingatnya dapat memiliki efek negatif bagi diri kita sendiri.
“Terkadang, kita menciptakan kekecewaan diri sendiri karena terlalu banyak berharap.”
Belajar bagaimana menerima kekecewaan dan memproses emosi yang melekat padanya sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mental. Orang mengalami kekecewaan karena berbagai alasan. Masing-masing orang merespon kekecewaan juga berbeda-beda.
Kekecewaan ditandai oleh perasaan penyesalan atau kesedihan yang sering dikaitkan dengan kehilangan. Kehilangan bisa berupa kehilangan orang yang dicintai atau perubahan keadaan, seperti kehilangan pekerjaan atau rumah, kesempatan, atau bahkan harapan.
Belajar Mengidentifikasi Sumber Kekecewaan
Reaksi terhadap kekecewaan dan cara kamu dalam mengatasi sering dipengaruhi oleh sumber kekecewaan itu sendiri. Misalnya, jika kamu sedang mengajukan kenaikan gaji di tempat kerja tetapi atasan belum juga memberi respon, kemungkinan kamu merasa kecewa mengingat biaya kebutuhan hidup semakin lama semakin mahal. Dalam keadaan seperti ini, kamu harus membuat keputusan. Kamu harus memutuskan apakah tetap pada pekerjaanmu saat ini dengan ditambah kerja sambilan atau kamu ingin mencari pekerjaan di tempat lain.
Di sisi lain, jika kekecewaan kamu berkaitan dengan kehilangan suatu hubungan atau kematian orang yang kamu cintai, mungkin kamu mempertanyakan mengapa segala sesuatu di dunia harus berakhir. Kekecewaan yang terkait dengan kehilangan orang yang dicintai sering membuat orang merasa seperti hilang harapan, karena tidak ada cara untuk “memutar waktu” kembali ke masa itu.
Berurusan dengan Kekecewaan
Orang yang merasa kecewa dikarenakan ketidakmampuannya berurusan dengan emosi dan melepaskan rasa sakit. Semua emosi dan pikiran kita melekat sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Berurusan dengan kekecewaan membutuhkan upaya sadar. Ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk menangani kekecewaan agar bisa membiarkannya pergi.
1. Kesadaran emosional
Salah satu cara terbaik untuk menjadi sadar secara emosional adalah dengan mengakui perasaan tentang situasi yang mengecewakanmu. Jujurlah dengan diri sendiri terlebih dahulu, agar kamu bisa berbicara dan jujur dengan orang lain. Jika kamu punya teman atau orang yang dapat dipercaya untuk membicarakan perasaan ini, mereka mungkin dapat menawarkan beberapa solusi tentang masalah tersebut.
Apa pun kekecewaan yang kamu alami, penting untuk menyadari bahwa kita semua memiliki orang-orang baik yang bersedia mendengar keluh kesah. Keluarga dan teman-teman dapat membantu kamu memberi semangat dalam mengatasi kekecewaan dan melepaskan emosi negatif.
2. Berdamailah
Kekecewaan seringkali menyisakan perasaan cemas, pikiran dalam keadaan terus-menerus bergejolak. Ini tidak kondusif untuk kesejahteraan emosional.
Sangat penting untuk belajar mengidentifikasi semua hal yang membuatmu merasa bahagia dan damai, cobalah hidupkan kembali. Dengan melepaskan kekecewaan, kemarahan atau kepahitan suatu masalah akan membebaskan pikiran kamu dari kekacauan serta membantu menjalani kehidupan yang damai.
3. Jadilah realistis
Sudah menjadi sifat manusia selalu berharap dan bermimpi. Tidak apa-apa asalkan melakukannya secara sehat. Namun, jika kenyataan tak sesuai harapan, maka sangat mudah merasa kecewa. Buatlah jurnal apa saja yang harus kamu capai tahun ini, asalkan realistis. Tuliskan fakta dan bagaimana pengaruhnya terhadap hidupmu. Membuat jurnal dan menulis pikiran kamu adalah cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri sambil menjaga privasi ketimbang meluapkannya di sosial media.
4. Pengalaman adalah guru yang baik
Kekecewaan tidak bisa dihindari, meskipun mungkin rasanya pahit pada saat itu. Mengalami kekecewaan dan belajar mengatasinya dapat membantu mempersiapkan dirimu agar siap menghadapi situasi sulit di kemudian hari. Entah kekecewaan terjadi karena kesalahan yang kamu buat, tujuan yang terlewatkan, atau pilihan pribadi yang salah, ada peluang untuk belajar dan bergerak maju. Semua bisa kamu hadapi karena sudah belajar dari pengalaman sebelumnya.
5. Hargai diri sendiri
Hanya karena mengalami kekecewaan, itu bukan berarti kamu terus menyalahkan diri sendiri. Kamu bisa meluangkan waktu untuk mengambil hikmah pengalaman dari situ. Daripada terus merasa kecewa, kamu masih memiliki lebih banyak hal yang bisa dibanggakan.
Pikirkan potensi dirimu sebagai pribadi. Apakah kamu punya banyak hobi atau pekerja keras? Apakah kamu suka berbuat baik untuk orang lain? Ketika kamu mulai memandang diri sendiri dalam hal pencapaian daripada kegagalan atau kekecewaan, kamu pasti merasa jauh lebih baik.
Kekecewaan adalah sesuatu yang kita semua pernah alami dari waktu ke waktu, itu tidak boleh mengendalikan hidupmu. Belajar untuk mengatasi kekecewaan dan efek negatif yang dapat terjadi adalah langkah penting menuju kesehatan mental dan kesejahteraan.