
Jika kamu pernah mengalami stres yang berkepanjangan, entah terkait pekerjaan, hubungan, atau krisis kehidupan, maka kamu rentan mengalami kelelahan emosional. Ada beberapa tanda kelelahan emosional yang perlu kamu ketahui, karena dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisikmu jika dibiarkan terus.
Kelelahan emosional mengacu pada keadaan spesifik yang tidak hanya mencakup gejala fisik seperti kelelahan, sakit kepala, kesulitan tidur, dan perubahan nafsu makan, tetapi juga disertai pengalaman psikologis seperti frustrasi, tak punya motivasi, ketidakberdayaan, dan keputusasaan. Kelelahan emosional lebih luas dan lebih lama periode berlangsungnya dan bisa dialami orang dewasa maupun orangtua.
Tuntutan pekerjaan atau lingkungan kerja yang orang-orangnya toxic, intensitas stres dalam hubungan, dan berurusan dengan penyakit kronis adalah beberapa contoh penyebab kelelahan emosional ini. Terkadang kita tidak tahu tanda-tanda peringatan dini bahwa kapasitas stres sudah maksimal. Pada dasarnya, kita semua memiliki batasan kinerja fisik dan mental. Berikut adalah beberapa gejala kelelahan emosional yang harus diwaspadai.
1. Mood terus menurun, pesimistis, dan mudah marah
Kelelahan emosional dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dengan berbagai cara. Reaksi psikologis terhadap stres berkepanjangan dan akut ini dapat menyebabkan depresi atau kecemasan secara langsung, dan beberapa gejalanya dapat menyebabkan depresi atau kecemasan secara tidak langsung. Misalnya, gangguan tidur yang membuat kita lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan.
Kelelahan emosional terjadi ketika kapasitas stres telah melampaui ambang batas, dan energi yang terkuras ini benar-benar dapat memengaruhi suasana hati menjadi bertambah buruk. Perasaan putus asa, depresi, dan lekas marah sering terjadi pada orang yang mengalami kelelahan emosional.
2. Mati rasa secara emosional
Perasaan mati rasa atau terputus adalah tanda kuat bahwa stres sudah berdampak pada kesehatan mental seseorang. Jika kamu merasa mati rasa secara emosional, atau terputus dari kehidupan sosialmu, itu pertanda bahwa kamu mengalami stres yang cukup besar. Konsultasikan kepada seorang terapis atau teman yang kamu percaya, agar dapat membantumu memahami akar masalah ini, karena kamu mendapatkan dukungan dalam proses penyembuhan.
3. Merasa tak termotivasi
Kelelahan emosional dapat meredam motivasi seseorang. Jika kamu merasa tidak ada antusiasme untuk menyelesaikan pekerjaan, hubungan, atau proyek yang dulu membuatmu bersemangat, maka kelelahan emosional mungkin menguras cadangan energimu.
4. Merasa tak berdaya
Tanda-tanda kunci kelelahan emosional adalah perasaan mandek, lepas tangan, tidak berdaya, dan putus asa. Orang yang mengalami kondisi ini merasa seperti “tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan,” dan bisa juga dipicu rasa takut terkait pekerjaan dan hubungan. Kelelahan emosional dapat membuat seseorang seperti merasa bahwa upaya terbaiknya tidak sanggup bertahan terhadap tuntutan situasi, sehingga kemungkinan mereka merasa berkecil hati dan kurang efektif.
5. Energi terkuras secara signifikan
Orang-orang yang kelelahan secara emosional benar-benar merasa terjebak oleh keadaan, jumlah kumulatif tingkat stres ini dapat membuat seseorang merasa sangat lelah secara fisik. Karena kelelahan emosional dapat memiliki beberapa konsekuensi serius bagi kesehatan di berbagai tingkatan. Jadi penting untuk dicatat jika kamu kesulitan tidur, atau tingkat energimu menurun secara signifikan dari waktu ke waktu. Pastikan berkonsultasi dengan terapis jika stres mulai mempengaruhimu secara fisik.
6. Sulit berkonsentrasi
Penelitian menunjukkan bahwa kelelahan emosional secara serius dapat merusak kapasitas kognitif seseorang, dan sebagai imbasnya kamu mungkin kesulitan fokus, mengingat hal-hal, atau membuat rencana. Secara kognitif, seseorang yang menderita kelelahan emosional mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, merasakan rasa takut, atau pikiran mudah buyar.
7. Mengurung diri
Sangat penting mengamati tanda-tanda kelelahan emosional pada teman atau pasangan yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi. Selain itu, beberapa situasi pribadi juga dapat menyebabkan kelelahan emosional, seperti : perceraian, konflik yang berkepanjangan, merawat anak kelewat bandel, atau orang tua yang disabilitas, sakit kronis atau hampir terminal. Jika kamu tiba-tiba menghindari pekerjaan, teman, atau pasangan, dan memilih mengisolasi diri, bisa saja merupakan indikasi bahwa stres memengaruhi hubungan dan kesehatan mentalmu.
Jika kamu saat ini sedang berurusan dengan kelelahan emosional, sangat disarankan untuk memeriksa akar penyebabnya secepat mungkin. Mungkin pekerjaan atau kehidupan keluarga berkontribusi besar terhadap kondisi ini, lihatlah faktor-faktor mana yang menjadi pemicu gangguan.
Meskipun mengatasi penyebab kelelahan emosional memerlukan beberapa upaya, carilah dukungan dari orang-orang yang dapat kamu andalkan, sambil pelan-pelan berupaya mencari jalan keluar mengubah keadaan agar menjadi lebih baik. Pertimbangkan juga berlatih meditasi agar stres tak mudah mempengaruhi hidupmu.