
Jika kamu berusia 20-an akhir, kamu mungkin punya sedikit rasa cemas ketika mendekati usia 30 tahun. Apa yang ada di pikiranmu ketika menginjak usia 30 tahun? Aduh, aku sudah tua! Apakah ada peningkatan keuangan, karir gemilang, keluarga bahagia, mengemban tanggung jawab lebih besar, jembatan menuju paruh baya? Atau kehidupan justru malah merosot? Semua pertanyaan ini terus berputar di dalam benak. Wajar memang, karena usia kepala tiga memang bukan lagi masa untuk bersenang-senang.
Di usia dua puluhan adalah masa-masa yang sangat menentukan dan penuh dengan perubahan serta penyesuaian. Segala pilihan yang kamu ambil sekarang akan memengaruhi karier, kesehatan, dan hubungan pribadimu selama bertahun-tahun ke depan. Menginjak usia 30, beberapa orang menganggap sebagai usia kedewasaan, pasang surut, masa krisis eksistensial, jam biologis, dan ketidakpuasan kerja. Kamu yang memasuki atau meninggalkan usia tersebut cenderung melakukan ‘evaluasi kehidupan’ untuk mendapatkan variasi dan kepuasan hidup. Di bawah ini adalah beberapa alasan yang mudah-mudahan akan memberi kamu motivasi untuk menikmati saat menginjak usia 30 tahun.
1. 30 tahun adalah usia yang paling seimbang
Usia 30 tahun adalah usia yang terbaik, karena kamu masih memiliki banyak aspirasi dan energi yang cukup untuk memenuhi mimpimu. Pada saat yang sama, kamu mulai memandang dunia dengan cara yang lebih realistis dan rasional. Terkadang roda perubahan mungkin telah menghancurkan sebagian impianmu, tapi semua itu untuk kebaikanmu sendiri agar lebih bisa dewasa. Di usia ini, kamu mulai memandang kehidupan dengan sikap yang lebih bijaksana, lebih mawas diri dan membumi.
2. Lebih memahami dirimu sendiri
Setiap orang mengenal diri mereka pada usia yang berbeda-beda. Namun, saat mendekati usia 30-an, kamu mungkin sudah mengenal beberapa hal penting tentang diri sendiri. Kamu orangnya seperti apa, apa yang kamu harapkan dari kehidupan, apa tujuan utama kamu, bagaimana kamu lebih suka mengisi waktu, orang-orang seperti apa yang kamu inginkan di sekelilingmu.
Pada usia ini, krisis kehidupan sering terjadi. Umumnya dipicu kecemasan dan pertanyaan eksistensial oleh perasaan terjebak dalam pekerjaan atau hubungan yang tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut akan menimbulkan keinginan untuk berubah, menemukan rencana keluar dari situasi saat ini, dan membangun kembali kehidupan. Ini bisa menjadi proses yang sulit. Tapi ada sisi baiknya, 80% orang dewasa akan melihat permasalahan tersebut secara positif.
3. Tak lagi ambil pusing penilaian orang
Saya tidak mengatakan bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, kamu bakal berubah menjadi orang yang acuh tak acuh. Tetapi pada tahap kehidupan ini, beberapa hal tak lagi begitu kamu prioritaskan. Karena di usia tiga puluhan ini, sudah saatnya mengurangi waktu bersenang-senang dan lebih berfokus ke pemenuhan batin.
Kamu mungkin tak lagi terlalu menanggapi apa yang dipikirkan orang lain tentang dirimu, tak lagi khawatir kamu dinilai sudah tak seasyik dulu. Bagian terbaiknya adalah kamu tidak lagi takut terlihat berbeda. Sekarang, kamu tidak lagi sibuk mengesankan orang-orang di sekitarmu atau tertarik mengikuti apa yang mereka lakukan. Kamu lebih suka menjadi diri sendiri dan sangat menikmatinya.
4. Lingkaran sosialmu didasarkan pada kualitas, bukan kuantitas
Dengan bertambahnya umur, kamu menjadi lebih selektif dalam segala hal, termasuk lingkaran sosialmu. Kenyataannya, kita semuanya berubah, dan beberapa orang yang dulu pernah kamu kenal sangat baik mungkin sekarang merasa seperti orang asing. Itu bukan kesalahan siapa pun, kehidupan memang berjalan seperti itu adanya. Semua orang mengikuti jalan unik mereka sendiri dalam hidup. Dan terkadang teman sekolah/kuliah, sepupu, dan saudaramu juga mengambil jalan yang berbeda, sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
Di usia ini, kamu mungkin juga telah menjauhkan diri dari orang-orang yang tak membawa dampak yang positif. Siapa saja pasti memiliki anggota keluarga yang suka membicarakan orang, hidupnya penuh drama, atau teman yang selalu muncul saat butuh bantuan, tapi menghilang saat kamu membutuhkan bantuannya. Ketika kamu menapak usia 30-an, rasanya tak nyaman mempertahankan orang-orang seperti itu dalam hidupmu lagi.
5. Banyak menghargai hal-hal yang benar-benar penting
Kamu mulai menghargai hal-hal seperti percakapan yang bermakna, persahabatan, hubungan yang tulus, buku-buku spiritual, musik yang menenangkan jiwa dan pikiran, dll. Faktanya, semua hal ini jauh lebih langka dan tak ternilai harganya. Dan karenanya, kamu mulai menghargai pengalaman yang berkesan dan momen-momen yang menghangatkan hati daripada harta benda.
Bagaimanapun, uang tidak akan bisa membeli hal-hal yang benar-benar memberi kesan mendalam dan takkan terulang lagi dalam hidup kita selama bertahun-tahun. Kira-kira, apa yang akan kamu ingat 10 tahun yang lalu? Masih ngekos makan mie instan tiap hari karena uang jatah bulanan menipis atau membeli ponsel baru?
6. Membuang harapan yang tidak realistis
Harapan tidak realistis yang dulunya kamu gunakan demi menjaga gengsi, kini perlahan mulai hilang, dan berganti menjadi penerimaan. Ya, ini adalah proses yang menyakitkan namun sebenarnya menyembuhkan. Kamu mungkin harus melewati beberapa kekecewaan dan ketidakpuasan saat berusia 30 tahun. Tetapi ini adalah proses alami dan yang paling penting, proses pertumbuhan yang mutlak diperlukan bagi mentalmu.
Itulah cara yang harus kamu jalani agar menjadi lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih mampu beradaptasi dengan tantangan yang mungkin terjadi. Inilah cara agar kamu tumbuh dan berkembang sebagai pribadi. Lagi pula, memiliki harapan yang lebih sedikit dan realistis itu sudah menyelamatkanmu dari rasa frustrasi dan kekecewaan.
Seiring bertambahnya usia, kamu akan menyadari bahwa orang-orang di sekitarmu juga berusaha untuk bahagia dengan hidupnya sendiri-sendiri dan bertindak sesuai dengan tingkat persepsi mereka. Terkadang, tindakan dan perilaku mereka juga tidak sesuai dengan harapanmu. Usia 30 ini memberimu kesempatan banyak belajar untuk mengikhlaskan dan sedikit menilai orang. Dan sebagai hasilnya, kamu akan menjadi orang yang lebih baik dan lebih bijaksana.
Seperti yang sudah kamu baca, usia 30 tahun memiliki banyak sisi positif dan juga sebagai awal kebahagiaan sejati. Seperti halnya segala sesuatu dalam hidup, semuanya tergantung pada perspektif dan peran apa yang kamu jalani.