
Eksploitasi bukan hanya terjadi di ranah profesional saja. Perilaku ‘suka memanfaatkan’ ini juga dapat ditemui dalam hubungan Anda sendiri sekalipun bersifat kekeluargaan. Siapapun dapat mencoba mengambil keuntungan atau memanipulasi Anda, dan itu dapat membuat seseorang merasa takut atau trauma dalam membangun hubungan yang sehat.
Pernah dapat pesan atau wejangan dari orang tua dulu? Jadilah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Memang baik menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, tapi jangan sampai kelewat dimanfaatkan. Adakalanya orang yang sudah kita perlakukan dengan baik, malah semakin memanfaatkan kebaikan kita. Itu tandanya Anda sudah dieksploitasi! Cara orang melancarkan eksploitasi ini bisa sangat licik dan halus. Tetapi, jika Anda mampu mengenali tanda-tandanya, maka Anda akan bisa mengantisipasinya sejak awal sebelum mereka mengambil alih hidup Anda.
1. Hanya muncul karena ada maunya
Lagi enak-enak kerja tiba-tiba ada pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal. Setelah di buka ternyata si A, teman lama yang sudah lama menghilang. Dia mengajak ketemuan karena alasannya sudah lama tak jumpa, setelah ditelusuri ternyata dia punya maksud tertentu. Ada tipe orang yang selalu datang saat membutuhkan dan menghilang ketika apa yang dibutuhkannya sudah didapatkan. Parahnya lagi, dia suka beralasan sibuk ketika Anda membutuhkan bantuan. Ini namanya Anda sedang dimanfaatkan. Mereka bisa memasang wajah manis dan baik hati saat ada maunya, hingga Anda tidak menyadarinya. Sebutan ini istilahnya fake people atau orang-orang palsu.
2. Memancing rasa ‘kasihan’
Seorang yang ingin mengekploitasi Anda sering memainkan emosi seperti menunjukkan rasa bersalah dan muka memelas untuk memancing Anda agar memberi mereka apa yang mereka inginkan. Jika Anda terus-menerus merasa sungkan atau kasihan sampai-sampai hal itu memengaruhi keputusan yang Anda buat sendiri, mereka mungkin telah memanipulasi Anda untuk mengambil keuntungan dari Anda. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak perlu merasa bersalah karena tidak mau menolongnya. Kenali dulu track record orang tersebut, apakah memang bisa dipercaya atau tidak.
3. Mereka mengendalikan hidup Anda
Seseorang yang mencoba mengeksploitasi Anda juga akan mencoba mengendalikan hidup Anda. Mereka membutuhkan Anda sehingga membuat Anda tetap patuh, sampai taraf tertentu. Yang sulit mendeteksi hal ini adalah, seorang yang sudah ahli memanfaatkan orang mungkin tidak terlalu mencolok dalam melancarkan aksinya. Mereka mungkin menggunakan psikologi terbalik, permainan pikiran, dan manipulasi emosional untuk meyakinkan Anda untuk melakukan apa yang mereka inginkan, semacam teknik gendam. Sehingga Anda harus ekstra hati-hati untuk mendeteksi perilaku ini. Jika seseorang secara aktif mengendalikan Anda dengan cara yang jelas dan langsung dengan memeras Anda, menggunakan ketakutan, atau mengancam kekerasan, segera cari bantuan dari pihak berwajib.
4. Mereka memeras Anda
Biasanya, orang yang manipulatif berbalik memusuhi Anda jika Anda tidak bisa memberikan bantuan. Padahal Anda sudah sering membantunya. Tidak ada yang salah memberi bantuan untuk seseorang, tetapi jika Anda melakukannya berulang-ulang di satu sisi dia tak pernah berkorban untuk Anda. Itu tandanya Anda telah dieksploitasi. Seseorang yang mengeksploitasi Anda akan menginginkan Anda untuk terus mengorbankan segala hal, sehingga mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ketika Anda tidak mau melakukan apa yang mereka minta, mereka mungkin memperlakukan Anda seperti Anda telah melakukan kesalahan besar terhadap mereka.
5. Mereka suka berbohong
Tidak ada alasan bagi seorang pelaku eksploitasi untuk jujur. Jika mereka jujur, mereka akan memberi tahu Anda niat mereka sejak awal, tetapi bukan itu yang dilakukan para manipulator ini. Mereka dengan sengaja menipu Anda untuk mengeruk keuntungan yang mereka inginkan.
6. Mereka mencari celah kelemahan Anda
Seorang pengeksploitasi tidak dapat memanfaatkan Anda jika mereka tidak dapat menemukan celah untuk dimanfaatkan. Karena itu, mereka mungkin terus memperhatikan apa kelemahan Anda. Kelemahan ini bisa berupa apa saja, dari topik yang cenderung membuat Anda tertarik, minat atau hobi, orang yang Anda cintai, hingga membuat Anda sangat simpatik terhadapnya. Penting bagi Anda untuk mencerna setiap perkataan dan tindak-tanduk orang yang ingin memanfaatkan Anda dengan pikiran jernih agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
7. Perubahan harga diri Anda
Jika ada perubahan harga diri Anda tanpa ada sebab yang jelas bisa jadi disebabkan oleh perilaku eksploitasi. Perilaku toksik dan kasar adalah penyebab penurunan kepercayaan diri, harga diri, dan pemikiran positif seseorang. Akibatnya, perilaku itu dapat menetap bersama Anda selama bertahun-tahun. Ini biasanya banyak terjadi dalam hubungan percintaan. Manipulator dan pengeksploitasi dapat merusak harga diri Anda karena mereka terus membuat Anda merasa tertekan sepanjang waktu. Penting untuk diingat bahwa harga diri Anda tidak ditentukan oleh orang lain. Hanya Anda yang bisa mengaturnya. Jika seseorang mengeksploitasi Anda, jangan sampai mengurangi nilai atau harga diri Anda dengan cara apapun.
8. Mereka tampak memiliki banyak kepribadian
Rasanya seperti Anda bertemu orang yang berbeda setiap hari dengan seorang manipulator. Satu contoh, mereka mungkin sangat sopan dan ramah di depan umum tetapi kemudian berubah menjadi orang yang menghina dan meremehkan di belakang Anda. Mengapa ini dilakukan? Seseorang yang memanfaatkan Anda mungkin perlu membangun imej agar mereka terlihat lebih positif atau berlagak seperti “orang baik”. Dengan demikian, mereka dapat melakukan segala cara untuk memastikan bahwa semua orang di sekitar mereka tidak memiliki alasan untuk mencurigai motif terselubung mereka, jadi rasanya sulit bagi Anda sebagai korban eksloitasi untuk mencari bantuan karena orang-orang terlanjur percaya bahwa dia “orang baik”.
Jadi, haruskah Anda segera menjauhi siapapun yang menampilkan tanda-tanda seperti disebutkan diatas? Belum tentu. Perilaku eksploitatif kadang-kadang tidak disengaja seseorang, itu berarti tindakannya masih bisa dibenahi. Duduk dan bicaralah dengan orang yang melakukan hal-hal tersebut dengan komunikasi yang jujur dan langsung, dan lihat apakah ada perubahan yang terjadi.
Tetapi jika orang itu masih tidak mau berubah meski telah Anda peringatkan berulang-ulang, saatnya untuk menjauh. Jangan merasa malu untuk mengatakan “sudah cukup!” dan menyuruhnya pergi jauh atau diteruskan ke ranah hukum.